littlesheephotpot.com – Meskipun rumor soal Danantara masuk sebagai pemegang saham minoritas di GoTo–Grab menggoyahkan banyak pihak, kenyataannya masih dalam tahap “pembicaraan awal” tanpa keputusan formal. Tujuan pemerintah melalui Danantara terlihat ingin menjaga dominasi nasional, namun kritik datang dari sektor swasta dan regulator karena potensi mengganggu persaingan.
Latar Belakang Isu
- Dilaporkan oleh Bloomberg, Danantara sedang melakukan pembicaraan awal dengan GoTo untuk mengambil saham minoritas dalam entitas hasil penggabungan antara GoTo (Gojek–Tokopedia) dan Grab. Langkah ini sebagai respons terhadap kekhawatiran pemerintah atas dominasi mayoritas Grab di sektor teknologi nasional.
- Akuisisi ini digadang bisa meredam aspek monopoli serta memastikan sebagian saham tetap berada di tangan nasional.
Posisi Danantara
- Danantara, yang mulai beroperasi sejak Februari 2025, adalah sovereign wealth fund milik Indonesia, establishe untuk mengelola berbagai sektor strategis layaknya Temasek Singapura.
- Namun, Managing Director Stefanus Ade Hadiwidjaja menegaskan belum ada pembicaraan formal terkait investasi di GoTo–Grab. Semua masih “belum ada pembicaraan terkait hal tersebut”.
Sorotan Regulasi & Persaingan
- Otoritas Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tengah mengawasi potensi risiko monopoli dari merger ini.
- Ekonom digital Nailul Huda (CELIOS) menyebut rencana Danantara masuk sebagai operator market bisa justru “merusak iklim usaha”, meningkatkan ruang intervensi negara dan mengurangi persaingan usaha swasta.
Dampak Potensial
- Menahan monopoli asing: Kehadiran Danantara bisa menyeimbangkan kendali, walaupun sifat minoritasnya .
- Sentimen usaha terganggu: Intervensi ‘state backed’ dikhawatirkan meredam minat investor swasta lain karena unsur ‘campur tangan negara’ .
- Negosiasi lebih kompleks: Jika Danantara benar masuk, struktur kesepakatan merger akan lebih rumit dan memicu sedikit penundaan karena tuntutan regulasi ekstra.
Proses dan Waktu
- Grab menargetkan penyelesaian merger pada kuartal II 2025 baliprov, dengan valuasi GoTo sekitar US$7 miliar.
- Namun, sidang pengawasan antimonopoli dan negosiasi struktur investasi masih mengundang pengawasan ekstra, sehingga laju kesepakatan ini sempat melambat .
Ringkasan Situasi
.